Wednesday, January 9, 2013

Abangan, Santri, Priyayi dan Yahudi By: Leonardo Rimba

Artikel berikut asli saya Copas bulat-bulat dari catatannya Om Leonardo Rimba. Di facebook. Dan kebetulan saya sudah di TAG oleh sang penulisnya sendiri. Karena saya rasa ini adalah penting, tidak lepas pula sayamengharuskan sendiri untuk ijin sebagai adab kepada sesama. maka sayapun ijin kepada sang empunya artikel ini untuk mempublishnya disini sekaligus sebagai pengingat saya kelak.


Judul aslinya, Abangan, Santri, Priyayi dan... Yahudi By Leonardo Rimba Kedua


"I was a little bit surprised to find out banyak teman datang dari Pare, Kediri, pada saat acara darat kitadi Trowulan, Jawa Timur, akhir Desember lalu. Sekitar 20 - 30 orang. Cukup banyak sebagai satu kelompok asal. Sekarang saya baru temukan ternyata ada "Kampung Inggris" di Pare. Jadi inget Clifford Geertz dan bukunya yg berjudul "Abangan, Santri, dan Priyayi". Ini juga bukti bahwa kita menyambung, karena nama acara kita, "Selametan", saya ambil dari buku itu. Geertz bilang, untuk kaum abangan, yg berlaku adalah selametan. Tanpa konsultasi langsung saya pakai itu istilah. So, datanglah keturunan para responden Geertz. We do selametan because, kalau menurut tipologi Geertz, saya termasuk kaum abangan. Oh...


Saya tidak tahu apa yg sudah berubah disana. Saya tidak pernah ke Pare. Yg saya tahu, di acara kita yg baru lalu, tidak kurang dari 50 teman yg datang dari Kediri dan sekitarnya, termasuk Pare. Abangan, Santri dan Priyayi itu modus operandi masyarakat plural. Jalan bersamaan, tidak mengganggu satu sama lain. Begitu menurut Clifford Geertz. Oh (membayangkan suatu model masyarakat baru)


Kediri terkenal dengan "emasnya" (dalam tanda kutip). Saya bilang itu bukan emas, tetapi perunggu. Memang dilapisi emas dengan teknik dari Cina. Bahan dasarnya perunggu, tetapi dilapis emas, dan digunakan oleh para punggawa. Waktu ke Kediri, saya dapat sepasang gelang punggawa dari masa Kediri. Sekitar 1,000 tahun lalu. Utuh, tapi dilapisi karat sampai total berwarna hijau. Diangkat dari KaliBrantas. Saya bersihkan dan dicek oleh teman, seorang tukang emas. Memang benar, gelang perunggu itu dilapisi emas. Makanya masih beredar mitos tentang "emas" Kediri sampai sekarang. Konon, katanya, kalau "emas" Kediri bisa terangkat, semua hutang-hutang Indonesia akan bisa terbayar. Sayangnya bukan emas asli. Cuma perunggu yg dilapisi emas.


Kediri satu jaman dengan Dinasti Song di Cina, sekitar 1,000 tahun lalu. Akhir-akhir ini banyak ditemukan kapal karam yg mengangkut keramik Cina dari masa 1,000 tahun lalu. Ditemukan di lepas pantai Utara Pulau Jawa, pelabuhan Cirebon, Jeparadan Tuban. Yg mau dilelang oleh pemerintah RI beberapa tahun lalu adalah keramik Dinasti Song. Satu jaman dengan Kediri. Begitu banyak keramik ygdiangkut dalam satu kapal karam itu saja. Bisa dibayangkan bagaimana mundar-mandir perdaganganJawa dengan Cina saat itu. Bayangkan, 1,000 tahunlalu. Ini masa yg remang-remang, kita cuma bisa rekonstruksi saja, karena tidak ada catatannya. Yg ada cuma bukti material, berupa kapal karam dan, tentu saja, di gen. Di Malaysia baru-baru ini dicoba periksa gen orang-orang yg datang dari Jawa dan menetap disana. Ditemukan, ternyata gen mereka ygdatang dari Jawa banyak kemiripan dengan gen orang-orang yg bertempat tinggal di daratan Cina. Itu bukti secara saintifik menggunakan teknologi paling mutakhir. Kalau saya kan cuma ilmu kira-kira. Oh (kukirakira)


Jaman Dinasti Tang dan Song di Cina, 1,000 tahun lalu, adalah masa keemasan perdagangan internasional di masa lalu. Cina berdagang dengan Timur Tengah, Persia, India, Korea, Jepang, dan... Jawa. Waktu Majapahit, Cina sudah berganti dinasti. Digantikan dengan Dinasti Yuan, yaitu orang Mongol,yg lebih tertarik dengan penaklukan wilayah. Tercatat di sejarah dunia, Dinasti Yuan di Cina, yg bahkan kerabatnya bisa menggulung khalifah di Baghdad, ternyata tidak bisa menaklukan Jepang dan... Jawa. Oh (mulailah Dinasti Wijaya)


Kekuasaan Mongol di Cina tidak lama, masa keemasan dan pudarnya Majapahit sejaman dengan Dinasti Ming di Cina. Ini dinasti yg tercerahkan. Cina mengirimkan armada besar-besaran untuk membuka hubungan perdagangan dengan seluruh dunia, bahkan sampai Afrika. Laksamana Cheng Ho bahkan sampai di-asosiasikan dengan Sam Po Kong. Pedahal seorang Cina Muslim. Dan bisa dipastikan golongan partikelir dari Cina tak habis-habisnya mengunjungi Jawa sejak saat itu, mungkin lebih intens. Tapi pedagang Cina cenderung pulang balik, atau menikah dengan perempuan lokal. Tidak ada upaya monopoli seperti orang-orang Barat. Saya rasa tidak terhitung pendatang dari Cina menetap di Jawa selama kurun waktu 1,000 tahun itu. Turun temurun memperkuat gen penduduk Jawa. Dan bisa dipastikanjuga, kurang lebih, bahwa pendatang dari Cina kemungkinan besar menikah dengan anak perempuan penguasa lokal. Dan di ibukota Majapahit memang bertempat tinggal banyak pendatang dari Cina. Beragama Islam, dan beragama lain-lain juga. Mungkin sampai berjumlah ribuan orang. Mereka itu kemana ketika Trowulan diserang? Tetap di tempat, tidak bisa pulang. Mau pulang kemana lagi? Dan keturunannya adalah anda yg bertempat tinggal di Jawa Timur. Dan pastinya sampai ke Bali dan Madura juga. Madura tidak kurang pengaruh Cinanya dibandingkan dengan Bali. Kalau anda lihat ukiran-ukiran asli Madura, anda akan lihat warna-warninya. Warna-warni Cina. Dan, yg mungkin menentukan asimilasi disini adalah agama. Cina memang etnosentris, dan bahkan cenderung rasis, merasa diri paling berbudaya satu dunia. Itu Cina yg asli. Tetapi kalau sudah menjadi Muslim tidak begitu. So, dalam hal ini Islam bisa dibilang menjadi sesuatu yg baru, melebarkan cara pandang etnosentris Cina yg kelewatan itu.


Yg juga menarik adalah Gus Dur. Bagaimana Gus Durbisa tahu bahwa dia keturunan Cina dari suku Hakka? Bisa dipastikan bahwa keluarganya memegang silsilah. Semua kecuali satu orang Wali Sanga adalah keturunan Cina. Kalau Wali Sanga keturunan Cina, maka pendiri pesantren-pesantren adalah keturunan Cina juga. Yg juga sama sekali tidak masalah. Ini penetrasi modernitas yg paling mutakhir saat itu. Etnik Cina memang lebih punya akses ke informasi saat itu, karena bisa baca tulis. Menjadi katalis untuk memodernkan Jawa. Tapi, ada juga tapinya. Satu sisi dari etnik Cina menjadi para wali dan mendirikan pesantren. Mungkin ini yg sekarang disebut golongan putihan. Satu sisi lagi masuk keraton dan menjadi pujangga istana. Harusnya disebut abangan. Dan sekarang dikenal dengan Kejawen. So, kalau para wali dan pendiri pesantren adalah keturunan Cina, mengapa para pujangga istana di Jawa bagian tengah bukan keturunan Cina juga? Itu hipotesa saya, kenapa istana-istana di Jawa bagian tengah agak anti asing. Pedahal Jawa sinkretik. Penjelasan saya, mereka anti asing karena sastranya dibuat oleh keturunan Cina. Yg Islamnya setengah. Islam Kejawen. Bukan berarti saya bilang jelek, tidak begitu. Segala sesuatu ada fungsinya. Kejawen atau abangan adalahpenyeimbang yg putihan. Oh (makanya jadi merah putih)


Intuisi saya malahan bilang Islam yg diajarkan Wali Sanga sudah akulturasi maksimal di jamannya. Mereka masih pakai dupa. Kemenyan dan setanggi yg sekarang boleh bilang tidak dipakai lagi. Waktu saya masih kecil, selametan di kampung-kampung di Jawa Barat masih pakai setanggi. Bisa beli di warung. Sekarang sudah tidak ada lagi. Dianggap haram. Nah, yg seperti itu di jaman para wali, betapapun ekstrimnya dilihat dari kacamata kita di saat ini, bisa dipastikan masih dipraktekkan secara meluas. Kita makin lama makin konservatif. Kita merasa kembali ke masa awal yg lebih murni. Pedahal, kalau mau diteliti secara seksama praktek para wali, kemungkinan kita akan schock berat. Kemungkinan besar para Wali Sanga masih mentoleransi banyak hal yg diwariskan oleh budaya Siwa-Buddha. Toleransinya besar sekali. Intoleransi baru muncul akhir-akhir ini saja.


--
Orang Yahudi yg spiritual juga cukup banyak. Resminya beragama Yahudi, tetapi gaya hidupnya sekuler. Suka meditasi. Mungkin lebih dari separuh orang Yahudi adalah Yahudi sekuler. Total yg digolongkan Yahudi di seluruh dunia sekitar 14 juta sekarang, dan lebih banyak yg berada di AS daripada di Israel. Anti-semitisme sekarang diartikan sebagai anti Yahudi, pedahal yg termasuk ras semit bukan Yahudi saja. Arab juga semit. Dan tidak benar Yudaisme tidak pernah melakukan penyebaran agama. Pernah juga, tapi tidak diteruskan. Yg marak disebarkan dan akhirnya dianutoleh lebih dari separuh penduduk dunia sampai saat iniadalah cabangnya. Turunan dari Yudaisme, yaitu Kristen dan Islam. Oh...


Orang Yahudi punya kelebihan dibandingkan yg lain karena mereka sudah go international sejak 2,500 tahun yg lalu. Menjadi middle class pertama di dunia. Kelas pedagang perantara. Dibutuhkan sekaligus dimusuhi. Madinah di jaman pra-Islam adalah kotanya orang Yahudi. Dibangun oleh orang-orang Yahudi yg menguasai perdagangan antara Yemen di Selatan dan Palestina di Utara. Mekkah penduduknya Arab, Madinah Yahudi. Di Mekkah ada juga orang Arab yg menganut Yudaisme, atau lebih tepatnya aliran Yudaisme yg percaya kepada Yesus. Termasuk disiniAbu Thalib, paman Nabi Muhammad, dan Khadijah, istri nabi. Mereka proselyte (muallaf), mungkin sudahturun temurun juga. Proselyte atau muallaf artinya, orang-orang dari bangsa lain yg percaya kepada Tuhannya orang Yahudi. Setelah Yesus datang, banyak proselytes ini yg percaya kepada Yesus juga.Dengan kata lain, kalau pakai istilah sekarang, menjadi Kristen. So, Abu Thalib dan Khadijah itu agamanya Kristen. Kristen versi lokal, yg marak di Timur Tengah saat itu. Kristen juga, walaupun tidak sama dengan Kristen yg berkembang di Eropa dan kita kenal sekarang ini. Kalau saat itu didata, bahkan Nabi Muhammad akan digolongkan sebagai penganut Kristen juga, karena dia percaya Yesus. Kalau percaya Tuhannya Yahudi tetapi tidak percaya Yesus, namanya proselyte biasa. Kalau percaya Tuhannya orang Yahudi, sekaligus percaya kepada Yesus, maka digolongkan sebagai Kristen. Makanya Nabi Muhammad tidak cocok dengan orang Yahudi di Madinah, tetapi bisa memberikan tempat kepada orang-orang Kristen untuk beribadah di masjidnya. Ada hadist yg menceritakan itu, dan saya percaya ituasli.


Yahudi di negara-negara Barat sinonim dengan kelasmenengah yg mapan, lebih tinggi taraf hidupnya dibandingkan rata-rata penduduk. Status sosial ekonominya lebih tinggi, mungkin paling tinggi. Kemampuan adaptasinya tinggi sekali, jelas karena sudah ribuan tahun tinggal di diaspora atau perantauan. Orang Indonesia yg baru beberapa tahunsaja tinggal di perantauan LN juga sudah beda sikapnya, apalagi orang Yahudi yg sudah ribuan tahun? So, itulah rahasianya. Bisa mempertahankan identitas walaupun sudah ribuan tahun tinggal di perantauan, di Timur Tengah, Eropa, Afrika, Asia. Mungkin yg sudah hilang jauh lebih banyak lagi karenakalau tidak menganut Yudaisme berarti langsung terserap ke masyarakat setempat. Yg masih menganut Yudaisme juga tidak asli lagi. Banyak yg kawin campur. Tetapi, asal masih menganut agama keturunan Yahudi, maka tetap akan diakui. Makanya ada Yahudi putih, ada juga Yahudi item. Semuanya diakui. So, keyahudian bukan hanya tentang etnik saja, melainkan agama juga, yg seharusnya tidak menjadi masalah karena merupakan pilihan bagi orangnya. Dulu menjadi masalah di Eropa ketika Kristen merajalela dan orang Yahudi dipaksa menjadiKristen atau diusir keluar. Sekarang Eropa sudah beda. Yg masih praktek diskriminasi adalah Israel, tetap mendefinisikan Yahudi sebagai agama. Kalau anda penganut Yahudi secara turun-temurun, maka anda berhak datang ke Israel dan menuntut diakui sebagai warganegara. Bisa dilakukan saat anda check in di airport Tel Aviv. Dan langsung diproses saat itu juga. Tapi, kalau anda Yahudi yg sudah beragama lain, Kristen atau Islam, maka itu tidak bisa.


Tata cara ibadah Kristen juga diambil-alih dari sholat orang Yahudi. Cuma, Kristen pakai bangku untuk bersujud. Jadinya berlutut, dan bukan bersujud di lantai seperti aslinya. Tetapi tata cara ibadah tetap mengikuti ritual Yahudi di synagoga yg sudah ada sebelum Kristen mapan. Tata cara ibadah Islam juga mengikuti contoh Yahudi. Atau, lebih tepatnya Yahudi dan Kristen. Kristen yg langsung ke Arab tanpa lewat Eropa. Nabi Muhammad dan keluarganya adalah penganut Kristen langsung, yg diturunkan olehYesus dan murid-muridnya, tanpa lewat Eropa. Makanya tidak kenal Trinitas. Trinitas itu produk Kristen Eropa. Kristen Arab seperti dianut oleh Abu Thalib dan Khadijah tidak mengenal Trinitas. Di dalam Al Quran juga terdapat Injil. Injil beda dengan Alkitab, yaitu seluruh kitab suci Kristen. Yg namanyaInjil adalah kisah hidup Yesus thok. Dari lahir sampai mati. Dan itu juga ada di dalam Al Quran, yaitu SurahAl Maryam. Surah Al Maryam itu Injil. Bukan versi Injil seperti yg dipakai oleh orang-orang Kristen di Barat, tetapi Injil yg dipakai oleh orang Arab. So, memang samawi. Artinya sama. Asal-usulnya sama, yaitu Yahudi. Yg juga harusnya tidak menjadi masalahkarena kita tidak rasis.


Ada lagi, yaitu tentang 72 bidadari surga yg menghebohkan itu. Saya paling tidak suka mengolok-olok ini istilah bidadari surga yg konon ada di dalam Al Quran, karena saya tahu asal usulnya dari mana. 72 itu nama Tuhan. Variasi nama Tuhan yg diambil dari simbol Ibrani tentang Tuhan, yaitu JHVH. Tidak bisa diucapkan karena terlalu sakral, tetapi bisa dituliskan. Nah, JHVH itu kalau diuraikan menggunakan ilmu gematria, yg mungkin asalnya dari Yunani kuno, dan bukan asli Yahudi, maka akan diperoleh 72 variasi nama JHVH. Tepat 72 nama. Bisa dibilang sebagai asma atau sifat dari JHVH. Dan memang itulah yg akan kita temukan di surga. 72 asma Tuhan. Misalnya Al Rahim, Al Hakim, dlsb... yg tentu saja menggunakan abjad Ibrani. Dan ini masuk ke Al Quran sebagai 72 bidadari surga. Tidak pantas diolok-olok karena ini jalan spiritual.


Kata "Yahudi" di bahasa Indonesia berasal dari bahasa Arab. Bahasa Inggrisnya "Jew". Satu dunia beradab saat ini dipengaruhi oleh Yahudi. Tahun internasional yg kita pakai sekarang perhitungannya dimulai dari kelahiran seorang Yahudi di Palestina, namanya Isa Al Masih. Makanya di Indonesia sering disebut tahun Masehi. Tahun Masehi artinya tahun yg menggunakan kelahiran Al Masih sebagai awalnya. AlMasih adalah Kristus, penyelamat, dan pengikutnya disebut Kristen, orang yg diselamatkan. Dalam bahasa Inggris, tahun masehi disebut Christian Era. Masa Kristen. Sekarang 2013 CE. Artinya tahun 2013 dalam masa Kristen So, beginilah dunia kafir. Atau dunia samawi? Tergantung dari sudut mana anda memandang, tentu saja.


Dan yg mengakui Yesus cuma orang Kristen dan Islam saja. Yahudi tidak mengakui. Saya bahkan berani bilang bahwa Islam awal adalah varian Kristenyg berkembang di jazirah Arabia. Mereka tetap mempertahankan syariat sunat dan tidak makan daging babi. Dan tidak pakai dogma Trinitas. Yg menghapuskan syariat sunat dan haram makan babi itu Kristen yg masuk ke Eropa. Kalau tidak dibajak oleh penerus-penerusnya dan dijadikan ideologi, ajaran Nabi Muhammad akan menjadi varian dari Kristen sampai sekarang. The nabi is definitely Kristen. Makanya bentrok dengan orang Yahudi di Madinah. Sedangkan orang-orang Kristen di Timur Tengah, seperti penghuni biara Saint Catherine di Mesir dan dimana-mana saat itu, dengan tangan terbuka menerimanya. Langsung diterima karena dianggap sebagai seagama. Saat itu, kalau percaya Yesus, otomatis dianggap Kristen. Agama Islam belum dikenal. Belum disebut Islam. Bahkan sampai awal abad ke-19, di literatur Barat, agamanya disebut sebagai Mohammedan, pengikut Muhammad. Dan dari pandangan Kristen yg megalomaniak di saat jaya-jayanya, yaitu Katolik Roma, tentu saja ituaberasi, penyimpangan berat. Memang bukan Yahudi,tetapi tidak dianggap Kristen juga. Kalau mau dianggap Kristen harus tunduk kepada Roma. So much for politik keagamaan di masa lalu. Dan orang-orang Yahudi jadi korban terus-terusan, sekaligus penerima benefits. Korban karena didiskriminasi kalau ada rejim yg jahat, dan menjadi penerima benefits kalau ada rejim yg terbuka dan liberal. Dan pada abad pertengahan, yg paling liberal adalah negara-negara Arab. Di Eropa, Yahudi diusir, dan larinya ke negara-negara Arab. Timur Tengah dan Afrika Utara. Menduduki jabatan-jabatan penting.


Yahudi di perantauan tidak mau kembali lagi ke Palestina karena sudah makmur dimana-mana. Walaupun dapat diskriminasi, Yahudi telah menjadi kelas menengah, pedagang perantara di kota-kota besar Eropa dan Timur Tengah. Tidak mau kembali lagi ke Palestina yg cuma ditempati oleh orang Bedouin. Nomad penggembala kambing. Tidak ada yg perduli lagi itu wilayah sampai diributkan dalam Perang Salib, yg tidak lain usaha dari Paus Katolik diRoma untuk mengalihkan perhatian dari masalah-masalah di Eropa. Perang Salib itu penjarahan besar-besaran oleh Kristen Eropa Barat terhadap Kristen Eropa Timur. Itu sebelum Turki Osmani muncul. So, Kristen Timur yg berpusat di Konstantinopel, atau Istambul sekarang, dijarah habis. Palestina diduduki. Cuma bisa sekitar seratus tahun, setelah itu ditinggal. Kenapa? Karena orang-orang Eropa tidak tertarik untuk mempertahankan wilayah itu. Tidak ada hartanya. Yg ada cuma reruntuhan Kuil Yahudi yg terakhir dibangnun oleh Herodes, dan dihancurkan oleh orang Romawi di tahun 70 M. Dihancurkan waktu menumpas pemberontakan orang Yahudi. Sejak itu orang Yahudi diusir keluar dari Palestina. Diusir oleh penguasa Romawi. Semua harus keluar, tidak boleh bertempat tinggal disana.


Kuil Yahudi tidak pernah dibangun lagi sampai sekarang. Sisa kuil itu sekarang adalah sisi Baratnya, yg dikenal sebagai "the wailing wall" atau tembok ratapan. Cuma itu yg asli. Sisanya bukan. Dan di tempat yg dulunya ada Kuil Sulaiman, sekarang ditempati oleh Masjid Al Aqsa. Kalau kita masih di jaman pertengahan, itu masjid mungkin sudah dihancurkan oleh Israel. Sekarang tentu saja tidak bisa. So, apapun yg terjadi, bahkan apabila Yerusalem tetap di tangan Israel, masjid itu aman. Tidak bisa diambil alih. Dan itulah yg menjadi sumber sengketa dengan orang-orang Yahudi fanatik yg maumengambil alih lokasi asli tempat Kuil Sulaiman dulu berada. Dan tentu saja tidak bisa. Jamannya sudah berubah. Saya sendiri berpendapat bahwa jaman dulu Yerusalem merupakan milik pribadi dari Raja Daud, yg di Islam dikenal sebagai Nabi Daud. Istananya terletak di atas bukit itu, yg sekarang ditempati oleh Masjid Al Aqsa. Kuil untuk Tuhan terletak di sebelah istananya. Bisa dibayangkan betapa sederhana sekali. Dan baru dibangun besar-besaran oleh Raja Sulaiman. Dihancurkan dalam perang dengan Babilonia atau Irak. Lalu dibangun lagi oleh Herodes. Hancur di tahun 70 M oleh orang Romawi.


So, kultus JHVH atau Tuhannya orang Yahudi di Palestina mungkin tidak beda jauh dengan kultus serupa di masyarakat tradisional lainnya. Penguasa punya kediaman sederhana, dan di sebelahnya dibangun tempat ibadah untuk Tuhannya. Sama saja seperti Nabi Muhammad, yg punya masjid di sebelah rumahnya yg sederhana di Mekkah?


Nabi Muhammad sendiri ber-nubuah mengikuti tradisi Yahudi. Memang seperti itulah caranya. Ada yg langsung diucapkan, dan ada yg dituliskan. Ada nabi yg menulis nubuahnya, dan ada yg nubuahnya cuma diucapkan dan dituliskan oleh orang lain. Yesus termasuk nabi yg nubuahnya dituliskan oleh orang lain. Daud juga, karena kemungkinan besar buta huruf. Yg orang sering salah kaprah adalah asal muasal nubuah, seolah-olah ahistoris. Tidak ada sangkut-pautnya dengan kejadian sebelumnya. Itu tidak benar. Nubuah selalu berlaku dalam konteks. Ada konteks kesejarahan. Tempat dan waktu. Muhammad sebagai nabi adalah orang yg dibesarkan dalam keluarga proselyte. Pamannya yg bernama Abu Thalib adalah orang Kristen. Istrinya yg bernama Khadijah juga orang Kristen. Nah, orang Kristen saat itu, dan bahkan sampai saat ini pula, adalah orang-orang yg menguasai kitab-kitab Yahudi.Semua kitab suci Yahudi diakui dan dipakai oleh Kristen, makanya orang-orang Kristen paham semua nabi-nabi Yahudi. Kalau bernubuah, rujukan kepada pendahulu bisa disebutkan. Bukan datang begitu saja,tapi dalam konteks kesejarahan. Artinya sang nabi yg sekarang bernubuah memang mengerti ada kisah sebelumnya. Misalnya, seperti Yesus yg ditanya tentang nabi-nabi Ibrahim, Ishak dan Yakub. Tentang apakah mereka masih hidup atau sudah mati. Things like that. Yesus juga bicara tentang para pendahulunya. Muhammad juga. Mereka adalah orang-orang yg dibesarkan dalam tradisi Yahudi. Yesus karena asli Yahudi. Ibunya orang Yahudi, walaupun kita tidak tahu siapa bapaknya. Mungkin saja Yesus bapak biologisnya orang Romawi, kita tidak tahu. Tapi itu tidak masalah buat orang Yahudi. Kalau ibunya orang Yahudi, maka anaknya orang Yahudi juga. Nabi Muhammad bukan orang Yahudi, tetapi proselyte. Banyak saat itu. Turun temurun menyembah Tuhannya orang Yahudi, dan berkiblat keYerusalem kalau sembahyang. Nah, sebagian proselytes itu ada yg menjadi Kristen. Kalau percayaYesus, artinya sudah menjadi Kristen. Kalau cuma percaya Tuhannya orang Yahudi, artinya cuma proselyte biasa.


Nabi Muhammad bisa berbicara begitu fasih dengan orang Yahudi karena PD. Tentu saja PD karena dia dibesarkan dalam keluarga proselyte, yaitu orang Arab yg menyembah Tuhannya orang Yahudi. Tetapi dia itu proselyte plus karena percaya juga kepada Yesus. Itu salah satu sumber konflik dengan orang-orang Yahudi di Madinah. Karena Muhammad percaya Yesus, maka tidak dianggap seiman oleh orang Yahudi. Muhammad sendiri menganggap dirinyaseiman dengan orang-orang Kristen. Di jaman Muhammad, masjid bisa digunakan untuk peribadatan orang Kristen. Tata cara peribadatannya sama. Kitatidak tahu sekarang seperti apa, tapi bisa dipastikan kurang lebih sama. Tapi bukan Kristen Barat, melainkan Kristen Timur Tengah, yg tidak menganut doktrin Trinitas. Waktu itu ada dua Kristen, yg Trinitas dan yg bukan. Nabi Muhammad berasal dari golongan Kristen non Trinitas. Makanya akhirnya Kristen yg menganut Trinitas memusuhi Islam, and vice versa. Islam menganggap Kristen Barat sebagaipolitheist, dan Kristen Barat menganggap Islam sebagai penyimpangan, karena dipercaya setelah Yesus tidak ada nabi-nabi lagi. Tidak ada nabi lagi sampai Yesus datang kembali.


Dan Kristen yg non Trinitas, yg dianut oleh Keluargasang nabi, akhirnya mati. Boleh bilang sudah tidak ada lagi saat ini. Kalaupun ada tidak berpengaruh, bisa diabaikan. Sedangkan Islam terus berkembang. Pedahal aslinya itu Kristen non Trinitas, yg dalam perkembangannya lebih banyak mengikuti syariat Yahudi. Kenapa? Karena Kristen yg berkembang di Eropa sudah membuang semua syariat. Sejak awal semua syariat Yahudi ditanggalkan. Sedangkan Yahudi sendiri tetap berkembang terus melakukan telaah terhadap syariat-syariat itu. Muncullah Talmuddan berbagai turunannya yg menjadi pegangan orang Yahudi. Talmud bukanlah kitab suci tapi commentaries. Kumpulan ulasan mengenai taurat. Taurat itu syariat. Itulah kalau mau bicara tentang samawi dalam beberapa patah kata saja. Memang asal-usulnya sama. Dari Yahudi juga. So, lebih dari separuh penduduk dunia sudah menjadi "Yahudi" juga sekarang.


Orang-orang Yahudi memang brilliant, banyak yg jenius, mungkin karena mereka dibesarkan dalam tradisi intelektual. Pengkajian Taurat dilakukan dalam madrasah-madrasah yg mereka sebut"yeshiva". Bukan hanya Talmud, tetapi ada banyak lagi turunannya. Mengkaji itu hukum-hukum sampai sedetil-detilnya. Implikasinya, dan alasannya. Mempelajari fatwa ulama-ulama sebelumnya. Setuju, tidak setuju, atau mau mengeluarkan fatwa baru. So, bahkan praktek berfatwa yg marak di Islam adalah tradisi Yahudi. Tiap rabbi berhak mengeluarkan fatwayg akan diikuti oleh pengikutnya. Rabbi lain yg tidak sependapat bisa mengeluarkan fatwa berbeda. Tidakmasalah. Islam seharusnya juga begitu, walaupun sekarang terjadi kerancuan karena orang sudah lupa asal-usul. Islam melupakan akar ke-Yahudiannya, melupakan akar ke-Kristenannya juga. Kalau kita tengok Aceh, misalnya, yg meributkan kanun atau hukum agama. Orang lupa atau tidak tahu bahwa kanun itu asal-muasalnya istilah Kristen. Bahasa Inggrisnya Canon Law, hukum gereja. Dulu digunakandi Eropa, tapi akhirnya ditinggalkan total karena sudah ada hukum negara. Asal-usulnya dari Romawi, lalu digunakan oleh orang Kristen, yg sekarang sudahmeninggalkan itu semua. Tapi masih dipakai di Islam. Yg saya tidak jelas, kapan Canon Law di Kristen masuk ke Islam dan dikenal sebagai kanun? Mereka yg mau menghidupkan itu kanun harusnya mempelajarijuga hidup dan matinya kanun yg asli, yaitu di peradaban Kristen. Kanun boleh bilang sudah dead di Kristen. Sudah melewati abad pertengahan atau abadkegelapan. Sudah tidak ada lagi sekarang.


Banyak sekali salah kaprah tentang Yudaisme di Indonesia. Saya tahu karena saya baca sendiri dari sumber-sumber berbahasa Inggris. Saya tidak suka sumber berbahasa Indonesia karena banyak salah kaprah, baik disengaja maupun tidak. Saya bahkan tidak mau baca Al Quran dalam bahasa Indonesia karena artinya beda jauh dengan terjemahan bahasa Inggris yg berusaha untuk setia sedekat mungkin kepada arti asli. Alkitab juga saya baca yg bahasa Inggris. Alkitab itu kitab suci Kristen, isinya semua kitab suci Yahudi atau Tanakh, ditambah dengan kitab-kitab Kristen. Makanya mereka yg berlatar-belakang Kristen lebih mudah mengikuti sejarah dan pemikiran di Yudaisme. Yg Islam tidak begitu karena Al Quran susunannya melompat-lompat, bisa lompat dari satu konteks ke konteks lainnya, dalam susunan yg berdekatan. Satu ayat belum tentu merupakan sambungan ayat berikutnya. Kalau anda berlatar belakang Yahudi atau Kristen, anda akan otomatis lebih mudah mengikuti Islam, karena Al Quran merujuk banyak kejadian-kejadian di Tanakh Yahudi, dan Perjanjian Baru Kristen. Tetapi tidak sebaliknya.


Islam, walaupun yg terakhir, susah sekali mengikuti Yahudi dan Kristen dengan satu alasan utama, karena susunan Al Quran melompat-lompat. Anda susah menyusun kronologi sejarah Israel dari Al Quran thok. Faktanya, Al Quran itu seperti resume. Ringkasan. Dan memang ringkas. Relatif Al Quran tipis sekali kalau dibandingkan Tanakh dan Alkitab. Saya pikir, Islam awal sebenarnya aliran tarekat. Salah satu tarekat dari Kristen. Bukan Kristen yg"politheistik" seperti di Barat yg punya Allah sampai tiga, tapi tetap diakui satu (permainan kata saja), melainkan Kristen yg tetap mengambangkan status Y'shua ha Maschiah (Yesus). Islam mengakui bahwa Maschiah orang Yahudi sudah datang, namanya Y'shua, makanya waktu Islam baru muncul dianggap sebagai bidah oleh orang Yahudi di Madinah.


Nabi Muhammad memang proselyte Yahudi berdasarkan keturunan dan kekeluargaan, tetapi ini proselyte yg akhirnya percaya juga kepada Y'shua (Yesus). Kalau tidak percaya Yesus, maka dianggap proselyte normal, tetapi karena percaya Yesus, maka dianggap bidah. Lalu adu mulutlah mereka. Keluar ucapan agamaku adalah agamaku, dan agamamu adalah agamamu. Seingat saya, itu keluar diMadinah. Setelah putus asa tidak bisa memenangkan perdebatan, yg tentu saja tidak perlu dimenangkan oleh siapapun karena itu merupakan pilihan. Kalau menjadi Yahudi, batasnya adalah tidak percaya kepada Y'shua ha Maschiah (Isa Almasih, Yesus Kristus). Yahudi yg percaya Yesus otomatis jadi Kristen. Orang Arab proselyte (muallaf) ke agama Yahudi seperti keluarga nabi dianggap proselyte normal kalau tidak percaya Yesus. Kalau sudah percaya Yesus seperti Abu Thalib, Khadijah dan sang nabi sendiri, maka sudah dianggap bukan Yahudilagi. Sudah jadi Kristen. Nah, kurang lebih seperti itu skenario dalam konflik di Madinah, yg kita semua tahu akhirnya berlanjut secara fisik.


Islam juga agama mesianistik, karena turunan dari Yahudi dan Kristen. Imam Mahdi di Islam, yg konon akan datang pada akhir jaman, kurang lebih itu sosokYesus di dalam Kristen. Saya rasa di hadist ada disebutkan bahwa yg akan datang pada akhir jaman adalah Nabi Isa. Itu salah satu kepercayaan Kristen yg diambil-alih Islam. Jadi, menurut Islam orthodox, Yesus itu Islam, dan Kristen itu sesat, yg juga wajar saja. Begitu cara kerja institusi agama, melalui pembenaran-pembenaran diri sendiri, dan penyalahan-penyalahan pihak lain. Kalau tidak begitu, tidak bisa mempertahankan pengikut dan mengembangkan diri. Untuk mempertahankan pangsapasar (market share) digunakan berbagai tricks. Wajar saja. Namanya pasar bebas (free market). Yahudi yg percaya mesias sudah datang dalam bentuk Yesus diusir keluar dari komunitas Yahudi. Itu sudah terjadi 2,000 tahun lalu. Maka lahirlah agama Kristen. Tadinya tidak berpisah. Tadinya pengikut Yesus merupakan tarekat di dalam Yudaisme. Tetapi karena diusir keluar, maka mereka membuat organisasi baru. Dasar-dasarnya tetap Yahudi. Kristen itu tetap Yahudi, bahkan sampai sekarang. Tidak bisa melepaskan diri dari akar Yahudinya. Yg juga sebenarnya tidak menjadi masalah karena pembaharuan selalu ada. Kitab sucinya tetap dipakai, tetapi interpretasinya beda. Beda jauh. Apalagi oleh orang yg liberal. Mereka yg paling liberal di Kristen, Yudaisme dan Islam boleh bilang satu agama. Dan itu ada. Yahudi liberal, kristen liberal, dan islam liberal. Ini satu agama, walaupun organisasinya beda-beda. Imannya sama, yaitu melihat yg essensial, inti, dan melepaskan segala pernak-pernik etnik maupun ilmu"katanya". Kalau yg remeh temeh tapi dianggap penting ini sudah dilepaskan, maka orang-orang dari tradisi samawi bisa bersatu. Namanya liberal. Mungkin lebih tepat ultra liberal.


Tentang akhir jaman, ada beberapa interpretasi. Bahkan di Kristen juga tidak cuma satu interpretasi. Ada interpretasi literal atau harafiah. Beberapa versi interpretasi harafiah. Dengan tokoh-tokohnya, termasuk Gog dan Magog yg di Islam menjadi Jun dan Majun. Sumbernya adalah kitab Wahyu, yaitu kitab terakhir di Alkitab. Masuk ke Al Quran juga. Nah, yg di Kristen asalnya juga dari Tanakh, yaitu kitab suci Yahudi. Berbagai ayat di Tanakh lalu dicernakan dan dibawa ke dalam doa-doa. Lalu muncullah penglihatan-penglihatan akhir jaman yg akhirnya dikenal sebagai Wahyu. Masuk ke Al Quran juga. Yg runyam, institusi agama bisa interpretasi bahwa the setan is institusi lawannya. Jadi, yg Islam fanatik bisa bilang setannya adalah Kristen. Dan yg Kristen fanatik bisa bilang setannya adalah Islam. YgYahudi fanatik bisa bilang setannya adalah Kristen dan Islam. Kurang lebih seperti itu skenarionya yg membuat dunia semakin gila. Kalau mau ikuti cara pandang orang fanatik, kita bisa jadi gila. Tidak berpijak di atas bumi, tapi tertutup mata ketiganya. Tertutup rapat, tidak bisa mengerti bahwa itu semua cuma buatan. Kitab-kitab itu buatan. Isinya simbolik. Berasal dari peradaban manusia di suatu tempat dan masa tertentu. Bisa dipakai kalau bermanfaat, dan bisa dibuang kalau tidak bermanfaat. Dan tidak perlu dicaci maki juga. Kalau merasa sudah tidak cocok, cukup ditinggalkan saja. Jalan spiritual harusnya mengerti bahwa ada yg diambil dan ada yg dibuang. Yg lebih relevan diambil, dipakai. Yg sudah tidak relevan, tidak lagi bermanfaat, dibuang. Itu wajar juga. Tanpa perlu ribut-ribut dan bikin heboh.


Yg mungkin orang Indonesia tidak mengerti, adalah fakta bahwa orang Yahudi juga bermacam-macam. Dari yg paling fanatik sampai yg paling liberal. Dunia modern saat ini dibangun dari pemikiran orang-orangYahudi liberal. Karl Marx, Albert Einstein, dan Sigmund Freud adalah tiga nama Yahudi yg paling terkenal. Latar belakang keluarga mereka kemungkinan Yahudi fanatik. Tapi mereka bisa keluarsendiri, tanpa membuat ribut. Ide-idenya revolusioner, mengubah cara pandang satu dunia. Tapi mereka sendiri tidak terlibat secara fisik untuk menghancurkan apa yg sudah ada. Cukup dengan memaparkan mereka punya ide, otomatis lembaga-lembaga lama ter-reformasi. Terjadi pembaharuan. Nah, kalau anda teliti, anda akan lihat bahwa di balik pemikiran-pemikiran Marx, Einstein dan Freud ada prinsip-prinsip kabalah. Kabalisme. Di balik pemikiranYesus juga ada prinsip-prinsip kabalah. Kabalah itu ajaran esoterik Yahudi, cara berpikir secara abstrak, evolusioner, dan dinamis. Kalau anda mengerti kabalah, anda tidak akan kaget dengan dunia. Anda akan bisa berjalan dengan sepantasnya tanpa perlu bilang ini salah dan itu betul. Oh...


Untuk anda ketahui, saya sendiri sudah memberikan interpretasi tentang akhir jaman. Tentang Imam Mahdi. Tentang Isa yg datang kembali. Interpretasi saya, Imam Mahdi itu anda sendiri. Isa yg datang kembali itu anda sendiri. Ketika anda sadar itu, artinya kiamat sudah terjadi. Sudah lewat. Dan sekarang sudah masuk jaman baru. Andalah Imam Mahdi, andalah Isa. Dan anda bebas untuk menciptakan surga di atas bumi. Sekarang dan disini.Here and now.


Mungkin lebih tepatnya kita pakai istilah "simbolik" untuk merujuk kepada skenario kiamat atau akhir jaman. Simbol dari pencerahan. Kalau manusianya sudah tercerahkan, dia akan sadar sendiri bahwa dirinyalah ha maschiah, mesias, kristus, imam mahdi. Kalau ada dua, seperti versi Islam, maka keduanya adalah anda sendiri. Andalah imam mahdi, dan andalah Isa yg datang kedua kali. Artinya anda bisa menjadi manusia yg sadar, wajar, adil makmur, dan sekaligus menjadi penyelamat diri anda sendiri dan orang-orang lain yg minta bantuan dan bisa anda selamatkan. Anda bantu, kalau bisa. Kalau anda tidakmampu tidak apa, tidak haram.


"Kampung Inggris" di Kecamatan Pare, Kediri, JawaTimur. Dinamakan begitu karena banyak tempat belajar bahasa Inggris disini. Dipelajari dengan antusias, walaupun dengan fasilitas sederhana.



Terima Kasih


0 comments:

Post a Comment

 
Copyright © . tipstrickxxx - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger